Penyakit ikan lele – Ikan lele merupakan jenis ikan air tawar yang digemari oleh banyak orang di Indonesia, bahkan hampir di setiap kota-kota sangat mudah ditemukan tempat yang menyajikan hidangan ikan lele. Misalnya saja setiap sore sampai malam banyak ditemukan tempat makan pecel lele di pinggir jalan. Karena digemari oleh banyak orang, maka banyak juga yang membudidayakan ikan lele untuk dijadikan sebagai bisnis yang menguntungkan atau beternak . Namun beternak lele pun juga memiliki resiko lele terkena serangan hama atau penyakit. Hama pada ikan lele dapat berasal dari berbagai sumber, hama bersifat predator misalnya, seperti musang dan ular, atau jika di daerah perkotaan, kucing juga bisa menjadi hama. Selain itu, katak juga bisa dikatakan sebagai hama karena bisa menjadi predator bagi benih lele yang ada di kolam. Selain hama ikan lele juga ada beberapa penyakit yang dapat menginfeksinya. Penyakit ikan lele sendiri dapat dikatakan hampir sama dengan penyakit ikan tawar lainnya. Umumnya penyakit pada ikan lele biasanya merupakan jenis infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus atau protozoa, berikut merupakan beberapa diantaranya 1. Penyakit Ikan Lele White Spot Bintik Putih White spot atau bintik putih merupakan jenis penyakit yang menyerang hampir semua jenis ikan air tawar termasuk ikan lele. Umumnya ikan lele yang terserang penyakit ini terlihat pada permukaan kulit dan insangnya. Pada ikan lele, dapat dipicu atau disebabkan kualitas air yang buruk, suhu air yang terlalu dingin atau padatnya ikan di kolam. Untuk mencegah ikan lele terserang bintik putih, pastikan suhua air berkisar pada 28°C. Untuk mengobatinya rendam ikan pada air dengan larutan formalin 25 cc/m3 + malacit green 0,15 gram/m3 selama 24 jam. 2. Penyakit Ikan Lele Channel Catfish Virus CCV CCV merupakan penyakit ikan lele yang berasal dari virus dan tergolong dalam virus herpes. Ikan lele yang terkena penyakit ini akan terlihat lemah, berenang secara berputar dan kerap kali tegak vertikal serta terdapat pendarahan di sirip dan perut. Salah satu faktor yang menjadi penyebab atau pemicu penyakit ini adalah karena penurunan kualitas air. Untuk pencegahannya, perbaiki manajemen budidaya ikan dengan menjaga kebersihan dan pakan yang berkualitas. Sedangkan untuk penanganan atau pengobatan ikan yang terserang virus ini sampai sekarang masih belum diketahui. Namun, ikan lele yang terkena penyakit ini bisa dipulihkan dengan meningkatkan dan mengontrol kebersihan kolam serta rutin mengganti air kolam sampai ikan terlihat mulai pulih. 3. Penyakit Ikan Lele Cotton Wall Disease Cotton Wall Disease merupakan penyakit yang berasal dari bakteri dan menyerang organ insang. Jika ikan terkena penyakit ini, akan ada gejala luka atau lecet pada permukaan tubuh ikan lele. Penyebab atau pemicunya adalah pembusukan makanan yang ada di dasar kolam dan naiknnya suhu yang terlalu tinggi. Untuk pencegahannya, adalah dengan kontrol pemberian pakan dan pertahankan suhu pada 28°C. Penyebab lain dari cotton wall desease adalah bakteri flexibacter columnaris, dimana bakteri ini menyerang organ dalam ikan seperti insang. Gejalanya terdapat lapisan putih atau bintik putih pada lele, ikan banyak mengambang dan ikan berenang dengan lambat. Jika memiliki dana atau anggaran lebih, bisa dengan memberikan vaksin pada benih ikan. Sedangkan untuk pengobatannya adalah dengan memberikan OTC 50mg/pakan yang diberikan selama 7-10 hari. Cara lain yang bisa digunakan untuk penangannya adalah dengan merendam ikan di dalam air yang diberikan larutan OTC dengan dosis 3-5 ppm selama kurang lebih 12-24 jam. 4. Aeromonas Hydrophila Penyakit yang satu ini disebabkan oleh bakteri dan mengakibatkan perut ikan menjadi menggembung dengan isi cairan getah bening. Ada juga pembengkakan pada pangkal sirip atau luka di sekujur tubuh ikan lele. Faktor yang menjadi pemicu adalah penumpukan sisa pakan di dasar kolam yang sudah membusuk. Umumnya untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memberikan antibiotik Oksitetrasiklin OTC dengan takaran 50 mg/kg pakan, dan beriikan selama 7-10 hari. Pencegahan juga bisa dilakukan adalah dengan memberikan pakan yang tepat dan mengontrol sekaligus mempertahankan suhu air di kolam 28 derajat celcius. Jika penyakit aeromonas hydrophila ini menyerang kolam pembesaran, maka rutin untuk mengganti air kolam selama dua kali sehari. Ketika sedang mengganti air, tambahkan juga garam dapur dengan jumlah takaran 100-200 gram/m3. 5. Penyakit Kuning Ikan Lele Tidak hanya manusia, lele juga ada penyakit kuning. Umumnya penyakit ini dikarenakan pakan yang buruk, misalnya seperti pakan yang disimpan di tempat lembab atau sudah kadaluarsa. Pakan yang buruk ini bisa mengakibatkan kesalahan nutrisi yang menjadi pemicu atau penyebab terkena penyakit kuning. Terdapat keterangan yang mengatakan bahwa penyakit ini dikarenakan pemberian jeroan/ikan rucah secara terus menerus atau di dalam air kolam terdapat banyak alga merah. Untuk mencegahnya bisa dengan menjaga kualitas dari pakan yang diberikan pada ikan lele. 6. Raptured Intestine Syndrome RIS/Pecah Usus Pecah usus merupakan penyakit yang dikarenakan ikan yang terlalu rakus sehingga dapat memecah usus pada bagian tengah atau belakang. Untuk mencegahnya, pastikan pemberinan pakan dengan cara efektif seperti 3-6% dari berat tubuhnya per hari, dan secara bertahap mulai dari pagi, siang, sore, atau malam hari. Pada dasarnya ikan lele termasuk jenis ikan yang rakus, sehingga berapapun pakan yang diberikan akan selalu disantapnya. 7. Penyakit Ikan Lele Keracunan Pestisida Merupakan penyakit ikan lele yang air kolam yang tercemar oleh pestisida. Untuk mengatasi ikan terhindar penyaik ini, pastikan penggantian air kolam 20 % tiap dua kali dalam sehari. 8. Penyakit Gatal trichodiniasis Jika terserang oleh trichodiniasis akan terlihat gejala lemas, tubuh ikan berwarna kusam dan kerap menggosokkan badannya ke dasar atau dinding kolam. Penyakit ini disebablkan oleh protozoa Trichodina termasuk menular melalui kontak langsung dengan ikan lele lainnya atau perantara air penularannya. Jika di dalam kolam memiliki kepadatan ikan yang tinggi dan kurangnya oksigen yang cukup untuk ikan, maka dapat menjadi pemicu penyakit ini cepat untuk berkembang. Untuk pencegahannya, dapat dengan mengatur kepadatan ikan di kolam dan menjaga kualitas air. Sedangkan untuk penanganannya, penyakit gatal dapat dihilangkan dengan merendam ikan di dalam larutan formalin 40 ppm selama kurang lebih 12-24 jam. 9. Penyakit Ikan Lele Cacar Lele yang terkena cacar akan menunjukan tanda-tanda atau gejala adanya borok pada tubuh ikan, lalu rusaknya organ dalam seperti hati, limpa dan juga dagingnya. Penyakit cacar pada lele ini disebabkan oleh bakteri bernama aeromonas dan pseudomonas. Untuk penanganannya bisa dengan menaburkan tumbukan daun pepaya mentah yang dimasak dengan potongan buah mengkudu dan ditambahkan garam. Penanganan lainnya bisa denga menggunakan bawang putih dan daun sirih yang diblender lalu di taburkan di kolam. 10. Lele Kembung Penyakit kembung dapat terlihat pada bagian perut yang membesar dan penyakit ini bisa menghambat pertumbuhan dari ikan itu sendiri. Selain itu, ikan lele yang terkena penyakit ini kerap mengambang dan gerak berenangnya menjadi lamban. Hal ini karena daya tahan tubuh yang sudah menurung pada saat penyakit menyerang. Untuk menangani ikan lele yang sakit kembung sebenarnya tidak terlalu susah, yakni dengan memisahkan ikan lele yang kembung dan yang sehat secara terpisah. Lalu alirkan air di kolam ikan lele kembung sampai dengan volumenya 80%, tambahkan 1 sdt garam /1 galon air kolam, berikan sedikit pakan dan antibiotik di kolam karantina. Demikian penjelasan kami. Semoga bermanfaat. Originally posted 2021-03-20 002025.3 Perbanyak asupan serat dan buah-buahan, kacang-kacangan 4. Batasi makanan tinggi gula dan garam 5. Makan ikan dua kali/ minggu terutama yang kaya omega 3 : salmon, tuna, makarel, dan lele. 6. Kurangi berat badan (bila kelebihan berat badan) 7. Hindari konsumsi alkohol 8. Berolahraga rutin, 3-4 kali/minggu dengan durasi minimal 30 menit 9. Penyakit lele kulit mengelupas – Dalam menjalankan roda usah budidaya lele seringkali kita mengalami berbagai macam kendala. Mulai dari kurangnya modal, kekurangan stok pakan, dan sampai lele kita terjangkit penyakit atau hama. Tiga hal makro yang sudah saya sebutkan barusan merupakan salah satu faktor terbesar seorang peternak atau pembudidaya lele menjadi gulung tikar. Tentu saja, kita semua tidak ingin mengalami hal tersebut. Ikan lele menjadi komoditi unggulan karena menjadi konsumsi wajib masyarakat Indonesia. Terdapat jenis-jenis ikan lele yang umum dibudidayakan di Indonesia yaitu jenis ikan lele lokal, lele dumbo, lele sangkuriang dan lele phyton. Budidaya ikan lele yang sukses ditentukan oleh penyebaran faktor penyakit berbahaya yang mengancam pertumbuhan lanjutan dari perkembangan hidup ikan. Indikator terjadinya sejumlah penyakit pada ikan lele merupakan hasil dari interaksi yang kompleks atau tidak seimbang antara tiga komponen ekosistem perairan, yaitu ikan host yang lemah, virulen patogen dan kualitas air dari kolam ikan. Oleh karena itu, penting bagi peternak ikan terus memantau dan identifikasi karakteristik, gejala dan pengendalian penyakit menjadi kebutuhan wajib untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ikan pertanian sebagai salah satu faktor keberhasilan pembiakan lele. Oleh karena itu, pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai penyakit lele. Dan karena macam-macam penyakit lele itu cukup banyak. Maka pembahasan akan dipersempit dengan pembahasan mengenai penyakit lele kulit mengelupas. Berdasarkan jurnal ilmiah mengenai perikanan, penyakit dengan jenis ini disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu bakteri dan jamur. Nama latin dari bakteri penyebab penyakit ini adalah Achlya sp dan Saprolegnia sp, sedangkan nama latin dari jamur yang bersarang di tubuh lele adalah Aeromonas hyprophylla. Lantas bagaimana mekanisme penyebaran penyakit lele kulit mengelupas ini? Sederhananya terdapat dua faktor pendorong, yaitu telat memberikan makan dan kondisi air yang tidak layak. Dengan terlambat memberikan pakan, membuat lele menjadi agresif dan menyerang sesama lele hingga mungkin terluka. Luka dari lele yang terbuka tersebut merupakan akses utama penyebaran bakteri penyakit lele kulit mengelupas ini. Parahnya lagi, jika kondisi air sudah keruh maka akan memperburuk kondisi ikan dan mempercepat penularan di dalam kolam. Oleh karena itu, disiplinlah dalam memberi pakan dan selalu perhatikan kondisi air. Tindak Pencegahan Penyakit Lele Kulit Mengelupas Langkah pencegahan dari semua penyakit ikan, khususnya lele biasanya tidak jauh berbeda. Mulai dari penyakit lele moncong putih, penyakit lele kembung, penyakit lele kuning dan kulit mengelupas itu dapat ditarik benang merah. Pertama adalah sanitasi. Jika berbicara mengenai sanitasi pada ternak lele maka cakupannya akan lebih luas. Sanitasi meliputi kondisi air layak atau tidak, media ternak yang digunakan, sampai ke pemberian pakan lele. Khusus untuk pemberian pakan lele itu dapat dibagi menjadi aspek yang lebih spesifik lagi, misalnya kualitas pakan dan porsi pakan. Selalu Kontrol Kualitas Pakan Kualitas pakan yang baik itu berarti pemberian pakan secara teratur dengan memberikan bahan pakan yang berkualitas. Jangan terlalu berlebihan mengejar waktu panen dan bobot ikan sampai melupakan faktor kualitas dari JugaHarga Lele Albino Kemudian, porsi yang ideal itu berarti pemberian pakan secara cukup dan tidak berlebihan. Baik kurang mmberikan pakan maupun berlebihan memberikan pakan menjadi faktor penyebab penyakit lele kulit mengelupas. Jaga Kebersihan Air Kebersihan air juga harus selalu dijaga. Terutama bagi Anda pembudidaya lele sejak bibit sampai panen butuh perhatian khusus terhadap masalah pergantian air ini. Anakan ikan masih belum memiliki ketahanan sekuat indukannya. Jika tidak mau gagal panen, sebaiknya lakukan pergantian air secara rutin. Media Budidaya yang Digunakan Akan menjadi perdebatan yang panjang jika saya mengklaim bahwa media ternak yang paling ideal adalah kolam. Namun, kenyataannya memang demikian. Kolam memiliki risiko pencemaran terkecil dibanding media yang lain. Residu dari proses sedimentasi cukup dibersihkan dan digosok. Lebih kokoh dan tahan lama. Namun, saya tidak menyalahkan orang yang berternak lele di ember, ternak di drum, ternak di terpal atau menggunakan media lain. Namun, bisa tarik kesimpulan bahwa media ternak lele yang dibuat dari bahan plastik dan besi itu tidak terlalu higienis untuk jangka panjangnya. Selain mudah bocor, plastik dibuat dari senyawa minyak bumi yang bisa terurai di dalam air. Lalu, media lain yang berbahan dasar logam atau besi juga demikian dapat meracuni ikan lele. Bijak-bijaklah dalam memilih media budidaya ikan lele. Cara Mengobati Penyakit Lele Kulit Mengelupas Macam-macam penyakit lele dan cara mengobatinya itu sangat beragam. Khusus untuk kasu penyakit ini, terlebih dahulu kita harus memastikan penyebab kulit ikan mengelupas. Ciri-ciri penyakit kulit mengelupas yang disebabkan bakteri adalah kulit ikan cenderung lebih gelap dan agak sedikit kesat, sedangkan ciri-ciri penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah dengan munculnya serat benang halus pada area luka yang terbuka. Pengobatan pada ikan yang terinfeksi oleh jamur adalah dengan merendam ikan dengan campuran Malachyte Green Oxalate – 3 PPM selama setengah jam. Terus ulangi tindakan seperti ini setiap hari sampai serat benang halus pada bekas luka ikan lele memudar atau menghilang. Untuk pengobatan pada ikan yang terinfeksi oleh bakteri dilakukan dengan menggunakan antibiotik Terramycine dengan dosis 50 mg /kg ikan. Lakukan penanganan tersebut setiap hari sampai kulit ikan menjadi sedikit lebih terang. Patut diperhatikan penggunaan obat harus berdasarkan dosis yang ditentukan, jangan sampai berlebih karena dikhawatirkan memperparah kondisi ikan. Demikian pembahasan singkat mengenai cara mengatasi penyakit lele kulit mengelupas. Semoga bermanfaat dan selalu pantau update dari website kami dengan cara follow website kami. Terima kasih dan sampai jumpa.
Penyebab penyakit lele hingga mati dan tips pencegahan dan cara mengobatinya. Berawal dari keluhan peternak ikan lele, yakni bapak Dimas Jati “sejak setahun lalu saya mulai beternak ikan lele dengan 1000 bibit berukuran 7-9 cm. Kolam tempat pemeliharaan lele berukuran 1,5 m x 1,5 m dengan ketinggian air 85 cm. Namun sekarang banyak yang mati tanpa sebab, apa yah kira-kira yang menjadi penyebabnya ? Mencegah Penyakit Lele yang Mengakibatkan Kematian pada Bibit dan Indukan Menurut pakarnya yang sudah berpengalaman, sebut saja Pepen Efendi menyarankan dengan tips-tips mencegah penyakit ikan lele yang mengakibatkan kematian sebagai berikut Secara umum, ukuran bibit dan padat tebar sudah ideal. Ketinggian air juga memadai, biasanya di awal pemeliharaan ketinggian air cukup 15 cm dan terus ditinggikan secara bertahap 70-100 cm seiring pertumbuhan ikan lele. Kematian bisa terjadi lantaran bibit yang dibeli tidak dalam kondisi prima akibat penyakit atau luka karena penanganan pengepakan dan transportasi yang kurang baik. Itu bisa diatasi dengan obat, caranya redamlah bibit dalam larutan kalium permanganat KMnO, 35 g/m3 selama 24 jam sebelum tebar. Penyebab lain kematian bibit biasanya karena ketidakcocokan pakan, itu termasuk takaran ukuran butiran dan jenis pakan yang diberikan. Ukuran butir pakan berfariasi mulai dari bentuk tepung pelet berukuran diameter 1 mm, 2 mm sampai 3 mm. Pelet ukuran 3 mmdiberikan pada lele 1-2 minggu siap panen. Jumlah yang diberikan sebaiknya tidak melebihi 3,5 % bobot ikan perhari. Jika berlebih pakan pakan membusuk di dasar kolam dan mengeluarkan amonia. Kalau endapan itu teraduk dan naik, ikan tidak bisa bernafas dan akhirnya mati keracunan amonia. Jika semuanya sudah sesuai, tapi masih ada kematian, coba tutup 1/4 bagian kolam dengan plastik hitam untuk menciptakan suasana temaram. Lele termasuk ikan nokturnal dan suka makan ditempat yang temaram agak gelap. Demikian tadi tips mencegah Hama Penyakit Lele, Penyebab Ikan Lele Mati, dan Pengobatannya, semoga manfaat.
Andabisa meminum air rebusan daun sirsak atau teh daun sirsak setiap hari. 7. Meningkatkan kekebalan tubuh. Daun sirsak mempunyai kandungan antioksidan, seperti annohexocin, asam linoleat, annocatalin, dan anomurine. Kandungan ini berfungsi untuk melawan dan melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
Gatalgatal pada kulit disertai bintik kecil berair Bisa disebabkan antara lain : Kudis/skabies. Biasanya gatal terutama pada sela-sela jari, terutama saat malam hari, dan juga adanya gejala yang sama pada anggota keluarga serumah. Alergi pada kulit. Bisa diakibatkan oleh kontak terhadap bahan tertentu seperti detergen, semen, atau bahan lain.JualKapsul Zam Zam. Selain menjualnya secara online kami juga menjualnya secara offline. Pelanggan di toko kami juga banyak yang mengkonsumsi kapsul zam-zam untuk mengobati asam urat, rematik, pegel linu, masuk angin, sakit gigi dan nyeri haid. Dan hampir semuanya menyatakan mereka cocok mengkonsumsi kapsul zam zam. Dan mereka PenyakitKulit Dari Macam Dan Cara Mengobatinya Dengan Benar Itulah yang dapat admin bagikan mengenai jenis penyakit kulit dan cara mengobatinya. Admin blog Berbagai Jenis Penting 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait jenis penyakit kulit dan cara mengobatinya dibawah ini. Lupy3.