WaktuAku sama Mika. Buku ini berisi coretan-coretan dari seorang gadis bernama Indi. Indi terlahir sebagai gadis yang “special” karena mengalami cacat tulang belakang. Untuk bisa berdiri tegak, maka dokter pun memasang penyangga di punggungnya sampai sebatas leher. Hal tersebut yang membuat seorang Indi menjadi pribadi yang pasif.
Nggak ada seorang pun yang bisa mengubah takdir yang sudah ditetapkan Tuhan. hlm. 37 SIENA. Satu kejadian pada masa lalu telah membuat hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, membentuknya menjadi pribadi yang tertutup dan sulit menjalin hubungan pertemanan. Berkali-kali dihakimi sebagai orang aneh, hanya karena dia memiliki kemampuan tak biasa, membuatnya sadar, kalau sebaiknya dia tidak usah terlalu banyak bicara. Apalagi, membicarakan apa yang dia lihat, tapi tak bisa dilihat orang lain. Sejak pernah mengalami mati suri tiga tahun lalu, entah sudah berapa kali Siena melihat pertanda kematian di wajah seseorang. Rasa pilu selalu menyergapnya tiap kali penglihatan itu muncul. Tiap dia kali berkata jujur memberitahu orang lain, dia malah disalahkan. Dia dituduh menyumpahi buruk orang lain, dibenci karena membuat orang bersedih, di-bully karena pernah memberitahu salah satu murid di sekolahnya akan mati dan esoknya murid itu benar-benar mati. Sejak itu dia tidak pernah lagi menceritakan hal gaib yang dilihatnya pada siapa pun. Semua itu cukup dia simpan rapat-rapat dan menjadi rahasianya sendiri. Dia sudah terbiasa sendirian tanpa teman, baginya tidak akan memaksakan diri menjadi ceria hanya untuk bisa mendapat teman. Padahal, Siena cukup cantik, hanya saja gadis itu punya aura dingin yang membuat orang segan berhadapan dengannya. “Kalian ini, cewek-cewek memang suka sirik deh, kalau ada murid cewek baru. Apalagi kalau cakep.” “Jadi, cewek pucat kayak gitu, lo bilang cakep?” “Lo naksir dia, Rem? Ambil gih. Bawa pulang.” “Hei, tahu nggak, anak baru itu bisa baca pikiran orang. Jadi, kalian hati-hati deh, kalau lagi dekat dia. Kosongkan pikiran kalian kalau nggak mau dibaca.” hlm. 17 NALA. Kata ayahnya, Nala adalah nama salah satu raja dari enam maharaja dalam mitologi Hindu India. Ayahnya memang sangat menyukai tokoh-tokoh dalam kisah pewayangan. Nala dan Flo sama-sama menyukai pelajaran kimia, mereka takjub dengan berbagai reaksi kimia yang umumnya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Di kelas sebelas ini, Nala terpilih menjadi ketua KIR sehingga membuatnya memiliki beberapa pengagum. Bagaimana bisa, tidak kagum pada sosok Nala yang menarik? Dia hobi meneliti, membaca, membuat percobaan dan ganteng. Belum lagi dia punya hobi yang keren dan maskulin, mendaki gunung. Karena itu sejak Nala memutuskan menjalin hubungan kekasih dengan Flo, cukup banyak hati yang patah dan kecewa. Jika ditanya, kenapa Nala menyukai Flo, salah satu alasannya karena gadis itu selalu ceria. Walau hobi mengadakan penelitian ilmiah, tapi penampilan Flo tetap chic dan tidak kaku. Sayangnya, saat ini mood Flo sedang berada di titik terendah. Dan sepertinya itu gara-gara kehadiran Siena. “Flo pasti cemburu, makanya uring-uringan gitu.” hlm. 23 Pas baca kisah Siena ini, baru awal BAB saja, aku langsung teringat sepupu yang kisahnya 60% mirip seperti kisah Siena. Pertama, saat masih kecil, sama-sama pernah mati. Kedua, pasca mati suri, bisa melihat hal-hal yang kasat mata. Ketiga, sering diganggu hal-hal yang tak kasat mata itu. Bahkan menguras tenaga dan pikiran. Keempat, sama-sama bisa melihat masa depan’ seseorang. Sepupuku ini, yang dikatakannya cenderung 80% akurat. Tapi karena kemampuannya itu, dia sempat ditegur pakdeku yang merupakan ayahnya, dan berjanji untuk tidak menceritakan hal-hal yang bisa lihat di masa depan. Sampai sekarang, dia konsisten dengan janjinya itu. Satu lagi, kesamaannya adalah diikuti oleh teman kasat mata. Jika Siena di buku ini diceritakan bertemu dengan beberapa teman kasat mata, dan sebenarnya tujuan mereka sama minta ditolong. Begitu juga dengan sepupuku ini. Tapi dulu yang paling aku ingat adalah ada seseorang yang meninggal karena dijadikan tumbal oleh orangtuanya sendiri. Pokoknya lumayan sedih ceritanya. Dan lumayan lama sepupuku itu untuk bisa lepas dengan mahluk itu.. x Jika Siena cenderung tidak memiliki banyak teman seperti anak indigo lainnya karena dianggap berbeda’, sepupuku tidak seperti itu. Anaknya cerewet banget. Tapi kelemahannya adalah dia lemah banget fisiknya. Gampang banget lelah gitu, makanya dulu sama orangtuanya nggak diijinkan untuk kuliah karena tidak bisa mikir berat. Saat dulu masih SMA aja pas ujian kudu dipapah dengan orang lain. Sakit tapi nggak ada sakit. Bingung kan!?!? X Karena nggak bisa mikir berat itulah, sampai sekarang meski sudah memiliki anak tiga, dia tidak bisa menyimpan masalah sendirian. Harus diceritakan ke orang lain. Jika dulu kepada orangtuanya, sekarang dengan suaminya. Begitu pula dengan setting sekolah Siena. Suasanananya mirip ama sekolah tempat aku kerja yang terkenal lumayan horor. Dulu pas awal-awal kerja rada takut kalo ada yang kesurupan, sekarang udah nggak peduli lagi, saking seringnya, hahaha.. x Kalo di buku ini malah aman kok, nggak ada yang kesurupan. Paling hanya diganggu’ saja. Dulu sekitar empat tahun yang lalu ada siswi yang bisa melihat sesuatu yang kasat mata, nggak mau sekolah, bahkan hampir pindah sekolah karena katanya ada yang selalu menunggunya’ di pohon gerbang dekat sekolah. Ya, sekolah adalah salah satu tempat yang lumayan ramai’ penghuni kasat mata. Jangankan di malam hari yang sepi, pas siang aja kadang suka ganggu kok. Toilet siswa selalu identik dengan sesuatu yang menyeramkan. Begitu juga di sekolah, ada satu toilet yang ditutup konon katanya ada penunggunya x Nggak ketinggalan perpustakaan yang selalu identik dengan suasana sunyi dan senyap. Alhamdulillah hampir sepuluh tahun bekerja, nggak pernah liat yang aneh-aneh di perpustakaan. Amit-amit pokoknya. Soalnya agak horor juga, belakang adalah lokasi gudang sekolah yang artinya sebagai salah satu tempat nyaman’ bagi para penghuni kasat mata. Salah satu hal yang kulakukan adalah tidak menumpuk barang apa pun di perpustakaan yang terlihat berantakan karena nanti kesannya suram. Cuma sekaliii… pernah pas udah sore banget, mendengar semacam reruntuhan pasir dari atas genteng. Yang awalnya aku kira burung-burung di atas genteng atau anak-anak kecil yang kadang ngaji di masjid sekolah samping perpustakaan. Ternyata tidak ada siapa-siapa. Itu memang udah sore banget sih. Buat pembelajaran kudu waktunya pulang, hahaha… x Makanya waktu ada scene di perpustakaan di buku ini yang rada spooky, jadi merinding sendiri pas baca. Oleh karena itu, aku jarang banget sendirian di perpustakaan. Biarlah ramai dan berantakan tapi rame ada murid-murid unyu, wkwkwk… x Begitu juga dengan ruang penyimpanan alat-alat olahraga yang spooky, di sekolah tempat aku kerja juga gitu, hahaha.. x Sebenarnya sudah beberapa minggu lalu selesai membaca buku ini dalam sekali duduk. Tapi berhubung banyaknya kegiatan di sekolah, MID – TO – USBN yang artinya menguras tenaga dan pikiran, tidak ada waktu untuk menuliskan reviewnya. Ditambah lagi, saat menaruh buku ini di perpustakaan sekolah –meski belum kubarcode dan juga belum kutulis reviewnya-, ternyata banyak murid yang tertarik untuk membaca ini. Aku perbolehkan, asal membaca di perpus tapi tidak dibawa pulang. Kenapa? Karena kalo udah dipinjam satu murid bakal berlanjut ke murid lainnya dan bisa dipastikan lama akan balik ke perpustakaan. Sedangkan jika terlalu lama, biasanya nanti bakal lupa isi buku yang aku baca, hahaha.. x PustakawanMacamApaIni Versi filmnya sudah tayang. Beberapa kalimat favorit dalam buku ini Umur nggak bisa ditebak kapan berakhirnya. Yang awalnya kelihatan sehat bisa tiba-tiba meninggal. hlm. 26 Tak ada yang bisa mengelak dari takdir yang telah ditetapkan Tuhan. hlm. 53 Mahluk gaib itu memang ada. Tuhan menciptakan jin dan manusia, dan ada orang-orang tertentu yang mendapat kelebihan bisa melihat sosok-sosok gaib. hlm. 51 Banyak juga selipan sindiran halusnya dalam buku ini Jangan mendoakan orang nggak baik. hlm. 9 Nggak mungkin ada manusia yang nggak butuh makan. hlm. 15 Kosongin pikiran kalian kalau nggak mau dibaca. hlm. 17 Udahlah, berhenti kesalnya. Jangan gampang curiga. hlm. 20 Kenapa kamu jadi aneh banget gini, sih? hlm. 35 Terserah kamu percaya atau nggak. Yang penting aku udah ngasih tahu supaya kamu waspada. hlm. 37 Jangan terpengaruh sama film yang kamu tonton. Ini kehidupan nyata bukan film. Aku bukan mutan yang bisa mindahin barang cuma pakai pikiran. hlm. 45 Jangan ngomel terus. Nanti cepet tua loh. hlm. 50 Lo bikin gara-gara apalagi? hlm. 46 Jangan bersikap kejam sama diri kamu sendiri. hlm. 79 Jangan nuduh sembarangan. Lo nggak punya bukti. hlm. 131 Biasa deh, kebanyakan orang demennya memang nyalahin orang lain kalau ngalamin kejadian buruk. hlm. 165 Keterangan Buku Judul Aku Tahu Kapan Kamu Mati Penulis Arumi E. Penyunting Larasati Fitriani Penyelaras akhir Hani W. Pendesain sampul Dewickey R Ilustrator Dewickey R Penata letak Dewickey R Penerbit Loveable Penerbit PT Sembilan Cahaya Abadi Terbit 2019 Tebal 324 hlm. ISBN 978-602-5406-72-0
Pudgemulai merokok, meminum alkohol, dan melakukan beberapa kejailan. Berkat Alaska, Pudge juga mendapatkan pengalaman seksual pertamanya dengan gadis Rumania bernama Lara. Meski demikian, Pudge tahu dia lebih menyukai Alaska. Sayangnya Alaska sudah punya pacar. Hingga suatu hari mereka melakukan kejailan besar dimana Kolonel dan Alaska Filmini diangkat dari novel karya Arumi E berdasarkan Wattpad populer berjudul sama. Cerita ini dipilih lantaran popularitasnya yang sudah tidak diragukan lagi. Per tahun NovelSi Karismatik Charlie Wade (Bab 34) Charlie menatapnya dan berkata dengan dingin, "Aku tidak punya kerabat, tidak ada alasan, tidak ada keluhan, tidak ada dendam, tapi kau mengejekku berulang kali, memintaku untuk menyelamatkanmu lagi? Bangun, jangan bermimpi! ”. Fred White tiba-tiba pingsan dan berteriak: "Charlie, aku benar-benar tahu SudutMati. Titan kembali dari Amerika Serikat setelah delapan tahun, tepat ketika Grup Prayogo milik ayahnya sedang krisis dan membutuhkan bantuannya. Selain kesulitan dalam urusan bisnis, ada ancaman dari kompetitor jahat, Ares Inco, yang memiliki keinginan menghancurkan keluarga Prayogo untuk selamanya. Namun Titan tak hanya menghadapi itu. Akuselalu bilang kalau sampai melihat hal itu menimpa seseorang, aku akan bersuara paling lantang, memastikan dunia tahu apa yang telah terjadi. Sekarang aku menjadi orang itu, dan aku terlalu takut untuk bicara. (hlm. 42) Ini dia satu lagi novel keren yang 7Gquj.